Pengajaran Alquran Sebagai Fondasi Ketahanan Keluarga

Oleh Dr. Derysmono, Lc., S.Pd.I., M.A

 

Ketahanan keluarga menjadi keniscayaan saat ini, melihat data yang ada dari BPS tahun 2022,  terdapat 516.344 kasus perceraian di Indonesia pada 2022 (dataindonesia.id). Tentunya hal ini mengkhawatirkan bagi para keluarga di Indonesia yang jumlahnya saat ini berjumlah 88,93 juta keluarga dari total   275,77 juta orang (katadata.co.id).

Sebetulnya banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh keluarga di Indonesia, seperti buruknya ekonomi keluarga, Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Narkoba, Pornografi dan lain-lain. Maka dibutuhkan solusi dalam mengahadapi permasalahan-permasalahan yang ada.

Penulis melihat salah satu upaya itu adalah bagaimana keluarga dapat meningkatkan pengajaran nilai-nilai religius dalam keluaga. Jika keluarga tersebut adalah keluarga muslim, maka yang menjadi fondasinya adalah pengajaran alquran. Dalam Alquran, Allah mengingatkan para orangtua agar mendidik anak mereka dan tidak membiarkan anak mereka “lemah” dalam Aqidah, ibadah, muamalah. Termasuklah dalam hal ini alquran. Allah swt berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. QS. At-Tahrim : 6.

Dalam beberapa penafsiran tentang ayhat ini, maka kita akan dapatkan bahwa bagaimana pentingnya ketahanan keluarga melalui pendidikan dan pengajaran. Penulis melihat salah satu yang harus menjadi titik penting adalah pengajaran alquran.

Jika melihat data yang ada, Sebanyak 65 persennya, umat Islam Indonesia tidak bisa membaca Alquran (detik.com), ini sangat mengkhawatirkan karena bagaimana mungkin kelurga muslim dapat memahami nilai-nilai Islam, jika mereka sendiri tidak bisa membaca alquran, belum lagi jika kita berbicara tentang mengkaji tafsir dan juga kandungan isi alquran. Tentu akan jauh lebih susah, jika tahap yang paling mudah saja tidak bisa dilakukan yaitu membaca alquran.

Kondisi seperti ini tidak hanya dialami oleh umat Islam saat ini saja, namun ketika zaman Rasulullah saw, ada Sebagian umat yang jauh dari pada alquran dan tidak mau membaca alquran.

وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوۡمِي ٱتَّخَذُواْ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ مَهۡجُورٗا  ٣٠

Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan” . QS. Al-Furqan : 30.

Ibnu kastir mengatakan bahwa Apabila dibacakan Al-Qur’an kepada mereka, mereka melakukan hiruk-pikuk dan banyak berbicara tentang hal lainnya hingga orang-orang tidak dapat mendengarkannya. Ini merupakan salah satu sikap yang meng­gambarkan ketidakacuhan kepada Al-Qur’an, tidak mau beriman kepada Al-Qur’an serta tidak membenarkannya, termasuk sikap meninggalkan Al-Qur’an. Termasuk sikap tidak mengacuhkan Al-Qur’an ialah tidak mau merenungkan dan memahami maknanya. Termasuk ke dalam pengertian tidak mengacuhkan Al-Qur’an ialah tidak mengamalkannya dan tidak melaksanakan perintah-perintahnya, serta tidak meninggalkan larangan-larangannya. Termasuk pula ke dalam pengertian tidak mengacuhkan Al-Qur’an ialah mengesampingkannya, lalu menuju kepada yang lainnya, baik berupa syair, pendapat, nyanyian atau main-main, cerita atau pun metode yang diambil bukan darinya (tafsir Ibnu katsir).

Apa yang terjadi saat ini, hampir bermiripan kejadiannya dengan apa yang terjadi saat ini, bahkan mungkin jauh lebih parah dan dahsyat. Karena minimnya pengajaran, pemahaman dan pengamalan nilai alquran akan sangat berdampak bagi kehidupan muslim.

Salah satu dampak yang akan dirasakan oleh keluarga muslim yang dekat dengan alquran adalah mendapatkan petunjuk dari Allah. Allah berfirman,

إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَبِيرٗا  ٩

Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,QS. Al-Isra” : 9.

Pengajaran alquran hendaknya dimulai sejak dini, terutama pengajaran alquran kepada anak, karena anak akan lebih dekat dengan alquran. Tentu orangtua juga jangan sampai ketinggalan dengan anak, harus juga membiasakan diri dengan alquran, bila belum bisa membaca alquran maka hendaknya belajar, meski usia tak muda lagi.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *